Apakah Orang Kristen Pasti Masuk Surga?

"Silahkan kunjungi postingan Apakah Orang Kristen Pasti Masuk Surga? untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

13 min read
Apakah Orang Kristen Pasti Masuk Surga? - Syalom! Hari ini kita akan membahas hal menarik dari iman Kristen. Topik ini sangat menarik untuk dibahas di dalam ibadah-ibadah orang Kristen, namun masih jarang yang ingin mengangkat tema ini.

Apakah orang Kristen sudah pasti masuk surga?

Apakah Anda yakin masuk surga?

Atau Anda masih ragu-ragu?

apakah orang Kristen masuk surga?
Apakah Orang Kristen Otomatis Masuk Surga?

Mari kita lihat Yohanes 3:16

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Ayat yang paling populer di Alkitab ini memang merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah untuk manusia. Selanjutnya mari kita lihat Efesus 2:8-10 yang berbunyi:

"8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Tidak ada yang salah dari ayat-ayat tersebut, bahkan semua ayat dalam Alkitab adalah benar dan berasal dari Allah yang kudus. Sebagai orang Kristen yang percaya, kita diselamatkan oleh karena kasih karunia Allah dan dan hanya karena kasih karunia itu kita diselamatkan melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.

Sebelumnya mari kita bahas ke bagian yang paling dasar dulu.

Mengapa manusia butuh diselamatkan?

Akhir-akhir ini, banyak orang yang merasa tidak membutuhkan pertolongan, tidak membutuhkan dokter karena tidak sakit, tidak membutuhkan guru karena sudah pintar, tidak membutuhkan keselamatan karena mereka berpikir mereka bukan orang berdosa.

Mereka berpikir telah mengikuti seluruh perintah hukum taurat. Padahal, kenyataannya terkadang kita melakukannya dengan tidak segenap hati dan membuat standar sendiri tentang arti taat kepada hukum taurat. 

"Asal saya tidak berzinah, sedikit berbohong pun saya tetap baik dan Tuhan dapat mentolerir itu karena saya percaya Tuhan itu baik." Kamu melanggar perintah hukum taurat dengan membuat bagimu allah menurut pandanganmu sendiri! 

Tuhan itu kudus sehingga tidak peduli dosa itu besar atau kecil atau pun kecil sekali, itu tetaplah dosa.

Manusia menetapkan standar kebaikan moral berdasarkan apa yang mereka mampu lakukan. Inilah yang menjadi masalah serius dalam kehidupan orang Kristen saat ini. Mereka mengukur standar baik buruknya seseorang berdasarkan standar manusia pada umumnya.

Jika seseorang tidak pernah kelihatan melakukan dosa seperti berzinah, mencuri dan lain-lain meraka akan dianggap baik. Dan ketika seseorang kedapatan berdosa dengan melanggar salah satu dari dosa tersebut mereka akan dianggap tidak baik dan berdosa sehingga harus bertobat. Well, Namun bagaimana jika sebaliknya? 

Jika seseorang tidak melakukan dosa namun juga tidak berbuat baik, apakah mereka dianggap baik dan diselamatkan? Bagaimana, ya? 

Sudah pasti kita akan sulit menjawab pertanyaan tersebut. Karena itu, benarlah perkataan Yesus bahwa: "Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja." Manusia yang ingin dibenarkan karena perbuatannya hanya dapat dibenarkan berdasarkan standar manusia dan bukan dengan standar Allah.

Krisis Iman Kristen


Contoh kasus

Tidak sedikit orang Kristen yang malas ke gereja, malas bersekutu karena merasa bukan orang berdosa. Mereka berpikir telah hidup dalam kebaikan setiap harinya sehingga yakin bahwa mereka telah diselamatkan karena perbuatannya.

Tidak sedikit juga yang yang berpikir sebaliknya, asal melayani di Gereja, rajin beribadah dan bersekutu, bebas melakukan apapun yang penting percaya, maka pasti akan diselamatkan, pasti akan mendapat tempat di dalam sorga. Apakah itu benar?

Saya mengingat pertanyaan guru sekolah minggu waktu saya masih SMGT dulu.

Pilih mana, orang yang baik tapi tidak pergi ke gereja atau orang yang tidak baik tapi senang ke gereja?

Banyak dari kami yang memilih opsi yang pertama dengan alasan bahwa opsi yang kedua terlihat munafik sehingga percuma beribadah kepada Tuhan. Namun jawaban yang paling tepat adalah tidak kedua-duanya.

Krisis iman yang pertama adalah orang-orang yang masih percaya pada kekuatan mereka. Mereka berbuat baik tapi tidak bersekutu. Bisa dikatakan mereka adalah orang-orang yang merasa dibenarkan karena hukum taurat. 

Orang-orang seperti ini adalah orang yang tidak mengetahui makna kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Jika kita termasuk orang yang memilih opsi berbuat baik dan melupakan persekutuan maka kita butuh disadarkan. Kita semua berdosa sekalipun kita selalu berbuat baik, baik menurut standar manusia.

Krisis iman yang kedua adalah meyakini kasih karunia sebagai dasar penyelamatan orang Kristen. Benar karena kasih kita diselamatkan. Tapi banyak yang menyalahartikan istilah kasih karunia sehingga berujung pada kasih karunia yang berlebihan atau sebagian orang menyebutnya hyper grace.

Mereka beribadah tapi tidak dengan segenap hati. Orang seperti ini dapat hidup sesuka hati karena Tuhan itu Maha Pengampun. Benar! Tuhan Maha Pengampun, tapi kamu tidak bisa mempermainkan Tuhan. Orang seperti ini cenderung memilih opsi yang kedua di atas, berbuat baik dan jahat, bertobat dan bertobat sampai akhirnya benar-benar lupa untuk bertobat.

Mereka yakin bahwa mereka telah diselamatkan oleh kasih karunia. Bahkan yang lebih parahnya lagi, orang seperti ini lama-kelamaan bisa saja menjadi lebih buruk lagi dari pada krisis iman yang pertama. 

Mereka tidak mau bersekutu dan juga tidak memperhatikan tingkah lakunya yang sekalipun jahat tapi tetap percaya bahwa mereka akan diselamatkan. Kalau kita termasuk yang memilih opsi kedua maka kita lupa ingatan.

Itulah 2 krisis iman Kristen yang rawan dialami oleh orang percaya, yaitu masih berada di bawah perintah hukum taurat dan yang kedua membuat Tuhannya sendiri berdasarkan standar yang mereka dapat lakukan atas dasar kasih karunia. 

Kita akan lebih fokus kepada krisis iman yang kedua, yaitu mendasarkan kesalamatan kepada kasih karunia dengan standar manusia, bukan atas dasar standar Tuhan Yesus karena katanya terlalu berat. Hei! Hidup Kristen harus pikul salib!

Diselamatkan karena kasih karunia 


Diselamatkan oleh karena kasih karunia berarti kita meyakini bahwa kita diselamatkan oleh karena kasih Tuhan kepada kita melalui Yesus Kristus. 

Saat manusia jatuh ke dalam dosa mereka tidak dapat kembali kepada Tuhan karena mereka sendiri telah berdosa. Dalam keadaan berdosa tersebut, manusia tidak datang kepada Allah atas kehendaknya sendiri namun karena kasih Allah yang begitu mengasihi kita sehingga Ia memberikan jalan untuk dapat menghadap-Nya.

Kita ada di sini sebagai orang Kristen yang percaya karena Tuhan yang telah memilih kita dan bukan kita yang memilih Tuhan. Efesus 2:10 mengisyaratkan bahwa kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. 

Hal-hal inilah  yang terkadang tidak disadari oleh orang Kristen, termasuk saya bahwa ketika Kristus telah mati, Ia menebus segala kesalahan kita. Juga dalam 1 Korintus 6:20, karena kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Terkadang kita melupakan kalimat terakhir yang saya garis bawahi yang adalah perintah setelah keselamatan itu diterima.

Banyak orang yang hanya mau menerima yang baik dari Tuhan dengan menuntut ayat-ayat Alkitab yang mengatakan Allah memberikan keselamatan kepada manusia secara cuma-cuma dan tidak mau melihat ayat seperti mengerjakan keselamatan. 

Mereka berdalih dengan kasih karunia-kasih karunia yang palsu yang bukan berasal dari Allah. Bagaimana seseorang memiliki kasih karunia Kristus ketika Ia melanggar perintah Allah? (Baca Yohanes 5:19-47).

Syarat Mengikut Yesus


Dalam kitab Lukas 9:23-24, ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang mau mengikut Yesus.

1. Menyangkal dirinya


Salah satu konsekuensi mengikut Yesus yang sangat menakutkan bagi orang Kristen adalah menyangkal dirinya. Manusia adalah makhluk bergengsi dan memiliki standar hidup yang tinggi. 

Banyak orang Kristen yang masih takut atau ragu-ragu menyatakan imannya dan mengakui bahwa mereka Kristen karena tidak ingin mendapat penolakan atau dikucilkan dari suatu komunitas.

Yesus mengatakan: "Barangsiapa tidak membeci ayahnya dan ibunya, ia tidak layak bagi-Ku. Menyangkal diri juga dapat berarti lebih mengutamakan Yesus di atas segala urusan pribadi dan duniawi. 

2. Memikul salib


Memikul salib bukan berarti kita harus membawa kayu berbentuk salib di atas punggung setiap harinya. Memikul salib adalah sebuah tanggung jawab yang juga terkadang diabaikan oleh orang Kristen yang hanya melihat kasih karunia Allah tanpa mau melihat perintah Allah.

Memikul salib adalah siap dengan semua perintah Allah. Bukan untuk menerima keselamatan tapi sebagai bukti dari iman yang membawa kepada keselamatan. "Ngapain saya harus pikul salib? Pikul salib itu berat dan tidak enak." Hei! Hidup Kristen harus memikul salib, dan tidak boleh tidak. 

Saat memikul salib, kuasa Kristus akan nyata di dalam kehidupan kita. Yesus ingin kita berproses dan bertumbuh dan berbuah lebat sehingga dapat menjadi berkat bagi sesama. "Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati." Dengan kata lain, iman jika tidak disertai dengan perbuatan dapat menjadi omong kosong besar. Perbuatan menjadikan iman menjadi sempurna (Yakobus 2:22). Bagaimanakah kamu menunjukkan iman tanpa perbuatan?

3. Mengikut Tuhan Yesus


Saat kita mengikut Tuhan Yesus maka kita harus siap melepas semua yang kita miliki. Kehidupan duniawi seperti keinginan daging harus dibuang dari kehidupan orang-orang yang ingin mengikut Tuhan. Itulah mengapa, orang kaya selalu dikatakan sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mereka cenderung mencintai kekayaannya dari pada mengikut Tuhan.

Jangan berpikir orang Kristen tidak diperbolehkan kaya. Setiap orang berhak untuk itu. Hanya saja, kekayaan duniawi jangan sampai menjadi tujuan utama dalam hidup. Berusahalah jadi berkat bagi semua orang dalam segala keadaanmu. 

Mengikut Yesus berarti kita rindu untuk datang ke hadirat-Nya. Tuhan Yesus hanya ingin melihat kesungguhan hati kita. Kita memang manusia lemah yang masih hidup di dalam daging dan tidak lepas dari dosa. Namun kita tidak boleh membiarkan dosa mendikte kita sehingga kita jauh dari Tuhan.

Saat kita melakukan kesalahan, datanglah kepada Tuhan dan minta ampun. Setiap hari, baik sadar atau tidak sadar kita tetap datang kepada Tuhan dan selalu memohon dengan rendah hati agar kita dilayakkan untuk dapat hidup di dalam-Nya. 

Tidak sedikit juga orang Kristen yang tidak memenuhi Tri Panggilan Gereja karena merasa tidak perlu bertobat. Saya tidak berdosa dan saya bukan pelanggar hukum taurat, jadi untuk apa saya bersekutu, bersaksi dan melayani? 

Saya cukup baca Alkitab di rumah dan melakukan pelayanan kepada orang yang membutuhkan. Kita semua berdosa dalam hidup kita, jangankan pikiran yang tersembunyi kita semua berdosa dalam perbuatan kita. Tapi, jangan menggunakan itu sebagai dasar untuk hidup dalam keinginan daging. Kita tidak bisa mempermainkan Allah dengan pertobatan yang palsu.

Apakah Orang Kristen Pasti Masuk Surga?


Orang Kristen diselamatkan bukan karena kekuatan dan perbuatan mereka namun oleh karena kasih karunia dari Allah. Dikatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Anak Tunggal-Nya akan diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal. Kata percaya di sini harus digaris bawahi. Apakah maksud dari percaya dan memiliki iman kepada Yesus Kristus?

Mari kita lihat Yohanes 14:12,

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Apakah cukup dengan mengatakan percaya maka orang Kristen akan diselamatkan? Tidak! Mengatakan saja tidak cukup. Mengatakan dan melakukan adalah arti dari kata percaya yang sesungguhnya. Ketika Yesus datang ke dalam dunia ini, Ia memberikan contoh sehingga kita umat-Nya dapat meneladani sikap Yesus.

Sebuah pertanyaan besar bagi mereka yang mengatakan memiliki iman dan percaya kepada Yesus namun tidak melakukan pekerjaan yang Yesus telah lakukan. Bagaimana seseorang dapat menyatakan dirinya sebagai pengikut Kristus kalau ia masih hidup di dalam keinginan daging?

1 Korintus 6:20

"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"

Ini adalah perintah bagi setiap orang percaya yang telah dan benar-benar meyakini bahwa mereka telah diselamatkan. Percaya berarti memiliki iman yang hidup dan tidak pasif. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, namun ia tidak melakukannya, maka ia berdosa. (Yakobus 4:17)

Saat kita yakin bahwa kita telah diselamatkan maka kita harus menggunakan seluruh anggota tubuh kita untuk memuliakan Allah. Semuanya berawal dari pikiran, perkataan yang menghasilkan perbuatan.

Diselamatkan karena kasih karunia dalam Efesus 2:8-9 bertujuan untuk mendidik kita bahwa keselamatan adalah anugerah sehingga kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya seperti petunjuk di ayat 10 di mana mereka yang telah menerima keselamatan harus melaukan pekerjaan baik.

Apakah orang Kristen otomatis masuk surga? 

Mari kita lihat contoh-contoh dalam Alkitab seperti Yudas Iskariot. Dia adalah salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus. Apa yang terjadi kepada Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus? Atau Ananias dan Safira yang mendustai Roh Kudus?

Tokoh-tokoh tersebut bisa menjadi gambaran bagi orang Kristen bahwa menjadi orang Kristen saja tidak serta-merta membuat kita diselamatkan oleh kasih karunia.

Banyak orang yang menganggap bahwa asal menjadi Kristen dan percaya maka mereka akan diselamatkan. Iman seperti itu pada dasarnya tidak salah. Kata percaya bertujuan agar orang Kristen yang percaya tidak khawatir dengan kehidupannya. Namun terkadang kata percaya tersebut menjadikan seseorang egois dan tidak peduli terhadap sesamanya, bahkan terhadap perbuatannya yang jahat.

Berdoa setiap saat namun tidak bersekutu, apakah gunanya? Itu adalah sebuah keegoisan. Asal percaya kita akan diselamatkan sekalipun kita hidup dalam nafsu duniawi. apakah dapat disebut sebagai iman percaya? TIDAK! Jika kita masih berpikir demikian maka kita hanyalah seorang Kristen KTP.

Jika demikian, apakah kita diselamatkan oleh perbuatan kita? Tidak. Namun saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat maka kita telah diselamatkan. Berbuat baik adalah bukti bahwa kita telah menerima Tuhan Yesus. Perbuatan adalah bukti dari iman.

Benar bahwa kuasa Tuhan nyata di dalam kelemahan. Namun bukan berarti kita boleh hidup dengan sengaja di dalam kesalahan. Sesungguhnya, tanpa sengaja pun, kita adalah orang-orang yang bersalah menurut perbuatan.

"Dari buahnyalah seseorang akan dikenal dan perbuatan adalah bukti dari iman. Jika seseorang masih hidup dalam perbuatannya yang jahat maka imannya perlu dipertanyakan."

Mari kita lihat Matius 7:21-23

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Pada akhirnya, kita sampai pada kesimpulan bahwa kita tetap harus memiliki pendirian yang teguh dalam mengikut Tuhan Yesus. Kita harus sungguh-sungguh berusaha berkenan sekalipun kita masih hidup dalam kelemahan. Mengikut Tuhan Yesus harus siap menyangkal diri sendiri, memikul salib, dan siap mematikan anggota-anggota tubuh terhadap keinginan daging dengan tuntunan Roh Kudus.

Dengan demikian, kita tidak akan ragu untuk mengimani bahwa kita telah diselamatkan bukan karena perbuatan namun karena kasih karunia Allah. Dan kita akan nyatakan itu dalam perbuatan bukan untuk dipuji namun sebagai respon dan syukur atas keselamatan yang telah dianugerahkan. Terpujilah nama Tuhan, Tuhan Yesus berkati! Amin.

"Bersungguh-sungguh dan berusahalah berkenan sekalipun di dalam kelemahan, bukan sebaliknya, menikmati kelemahan untuk berbuat jahat atas dasar kasih karunia."

Demikianlah sedikit renungan tentang apakah orang Kristen pasti masuk surga. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar