Biografi Susi Susanti Atlet Bulutangkis Dunia Terbaik

"Biografi Susi Susanti legenda hidup bulutangkis Indonesia dan dunia yang mendapat julukan Pengantin Olimpiade, Prestasi dan penghargaan Susi Susanti"

4 min read
Biografi Susi Susanti Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia - Siapa yang tidak kenal dengan Susi Susanti? Susi adalah salah satu atlet wanita Indonesia terbaik yang pernah ada. Dengan segudang prestasi yang dimilikinya, ia telah mengharumkan nama Indonesia di kanca internasional, istimewa ketika mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada tahun 1992 sebagai juara tunggal putri Olimpiade Barcelona.

Biografi Susi Susanti Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia
Biografi Susi Susanti Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia - Pict WinNetNews.com

Itulah sekilas tentang Susi Susanti, yang juga adalah istri dari legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma. Profil dan biografi Susi Susanti bisa ditemukan di bawah!

Biografi Susi Susanti Atlet Bulutangkis Dunia Terbaik 


Nama lengkap : Lucia Francisca Susi Susanti - Wang Lian Xiang
Tempat lahir : Tasikmalaya, Jawa Barat
Tanggal lahir : 11 Februari 1971
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 1,61 m
Peringkat tertinggi : 1
Suami : Alan Budikusuma
Anak : Lourencia Averina, (1999), Albertus Edward (2000), Sebastianus Frederick (2003)
Julukan : Pengantin : Olimpiade, Super Susy

Berbagai macam gelar telah diperoleh Susi Susanti selama kariernya sebagai pemain bulutangkis. Ia juga menjadi legenda bulutangkis putri terbaik di dunia dan Indonesia. Perjalanannya sebagai pemain bulutangkis dimulai sejak usia dini.

Minat terhadap bulutangkis, Susi Susanti mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. Memulai karier bulutangkis di klub PB Tunas Tasikmalaya, yang juga adalah milik pamannya.

Pada tahun 1985 Susi Susanti memutuskan pindah ke Jakarta untuk fokus ke dunia bulutangkis pada saat ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Proses dan latihan yang disiplin telah melahirkan seorang legenda bulutangkis dunia. Susi Susanti latihan 6 hari seminggu dari Senin sampai Sabtu sejak pagi sampai siang dilanjutkan sore hari sampai malam telah membentuknya menjadi pemain bulutangkis penuh yang penuh dengan keahlian.

Susi Susanti dikenal sebagai pemain yang tenang dan bisa mengendalikan emosi dengan baik ketika bertanding. Hal ini dibuktikan dengan sikap pantang menyerah sampai akhir pertandingan yang selalu ditunjukkannya tidak peduli ketika sedang tertinggal jauh dari lawannya.

Prestasi gemilang di awal karirnya ketika tahun 1989 menjadi juara Indonesian Open. Selain itu, Susi juga turut andil dalam mempersembahkan gelar Piala Sudirman untuk tim Indonesia untuk pertama kalinya yang belum terulang sampai hari ini

Susi Susanti juga mencatatkan sejarah dengan segudang prestasi gemilang sebagai pemain bulutangkis dengan menjuarai All England pada tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994.

Karier Susi Susanti terus melonjak dan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari cabang tunggal putri bulutangkis di Olimpiade Barcelona tahun 1992.

Julukan "Pengantin Olimpiade" pun melekat kepada Susi Susanti dan Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya yang juga berhasil juara di tunggal putra pada ajang Olimpiade Barcelona pada saat itu.

Tak ketinggalan prestasi beregu Susi Susanti bersama tim Uber Indonesia ketika berhasil merebut Piala Uber pada tahun 1994 dan 1996.

Pada tahun 1996 dalam Olimpiade Atlanta yang berlangsung di Amerika Serikat, Susi Susanti kembali mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Julukan "Pengantin Olimpiade" menjadi nyata ketika pada tahun 1997, Susi Susanti dan Alan Budikusuma menikah. Setelah menikah, Susi Susanti pensiun di usia 26 tahun pada tahun 1998.

Kehidupan Susi Susanti setelah pensiun harus dimulai dari merintis usaha sendiri karena tidak begitu mendapat perhatian dari pemerintah setelah gantung raket.

Usaha Susi adalah sebuah toko di ITC Mega Grosir Cempaka Mas yang menjual berbagai pakaian lokal, China dan Hongkong. Susi bersama Alan juga mendirikan Olympic Badminton Hall di Kelapa Gading sebagai pusat pelatihan bulu tangkis.

Pada pertengahan 2002, pasangan ini juga merintis usaha membuat raket dengan merek Astec (Alan-Susi Technology). Saat ini, Susi Susanti bersama ketiga anakanya berdomisili di Komplek Gading Kirana, Jakarta Utara.

Saat ini, Susi Susanti masih aktif di dunai bulutangkis Indonesia. Berprofesi sebagai pelatih, legenda hidup bulu tangkis Indonesia ini masih rutin bermain bulu tangkis untuk menjaga kondisi fisik tetap sehat.

PRESTASI SUSI SUSANTI


Tunggal Putri
  • Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
  • Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
  • Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994
  • Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
  • Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994, Finalis All England 1989
  • Juara World Cup 1989 ,1990, 1993, 1994, 1996, 1997
  • Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996
  • Juara Indonesia Open 1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997
  • Juara Malaysia Open 1992,1993, 1994, 1995, dan 1997
  • Juara Japan Open 1991 1992, 1994, dan 1995
  • Juara Korea Open 1995
  • Juara Dutch Open 19931994
  • Juara German Open 1992, 1993 1994
  • Juara Denmark Open 1991 dan 1992
  • Juara Thailand Open 1991, 1992, 1993, dan 1994
  • Juara Swedish Open 1991 1992
  • Juara Vietnam Open 1997
  • Juara China Taipei Open 1991, 1994 dan 1996
  • Juara SEA Games 1987,1989, 1991,1993 dan 1995
  • Juara PON 1993
  • Juara World Championship junior 5 kali 1985(di nomor tunggal, ganda putri, dan ganda campuran) serta 1987(tunggal dan ganda putri)
Beregu Putri
  • Juara Piala Sudirman 1989 (Tim Indonesia)
  • Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Sudirman 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Uber 1998 (Tim Indonesia)
  • Finalis Asian Games 1990, 1994 (Tim Indonesia)
  • Semifinalis Piala Uber 1988, 1990, 1992 (Tim Indonesia)
  • Juara SEA Games 1987, 1989, 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Juara PON 1993 (Tim Jawa Barat)
Penghargaan
  • Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama, 1992
  • The Badminton Hall of Fame 2004
Itulah sederet prestasi Susi Susanti sebagai ratu bulutangkis Indonesia. Ia telah memberikan banyak kontribusi dan mempersembahkan beragam medali dan gelar untuk Indonesia. Tak salah jika Susi Susanti mendapat gelar legenda hidup bulutangkis Indonesia.

Pada tahun 2019 ini juga, film Susi Susanti akan segera dirilis dengan judul Susi Susanti: Love All yang akan diperankan oleh Laura Basuki berduet dengan Dion Wiyoko yang akan memerankan Alan Budiksusuma. Semoga film yang diproduseri oleh Daniel Mananta dan Reza Hidayat ini sukses memperlihatkan kisah perjalanan atlet bulutangkis Indonesia, Susi Susanti.

Lihat juga Biografi Alan Budi Kusuma

Demikianlah biografi Susi Susanti, sang legenda hidup bulutangkis Indonesia. Semoga bermanfaat!

Referensi Wikipedia
Posting Komentar