Bukti Kerja Keras Masih Berguna daripada Kerja Cerdas

Kerja Keras vs Kerja Pintar - Kita pasti sering mendengar hubungan antara kerja cerdas menggunakan otak dan kerja keras menggunakan otak. Dan saya tidak setuju tentang itu.

Saya tidak sependapat dengan orang-orang yang meninggalkan kerja keras dengan alasan bekerja lebih cerdas atau semacamnya. 

Kerja cerdas adalah bekerja dengan otak bukan dengan otot. No, I don't think so! Kedua cara ini harus berhubungan. Kita kerja itu harus tetap kerja nyata. Memang tidak selamanya butuh otot untuk mencapai kesuksesan. Tapi kadang orang malas menggunakan ini sebagai alasan untuk menyangkal bahwa mereka malas.

Definisi kerja cerdas yang salah berikutnya adalah lepas dari pekerjaan. 

Pencerahan tentang definisi kerja cerdas yang benar dan banyak disalah gunakan oleh orang ini saya dapat dari my brother. Banyak yang mengartikan kerja cerdas sebagai suatu cara untuk terbebas dari pekerjaan yang berat. Padahal bukan itu definisi yang sesungguhnya.

Kerja cerdas yang benar adalah bekerja dengan lebih produktif tanpa perlu mengeluarkan "tenaga yang besar." Intinya, jika bisa lebih ringan kenapa harus cari yang susah-susah?

Kerja keras tidak selalu identik dengan otot. Ya, banyak orang yang kerja keras hanya dengan pikirannya. Karena itu, ubah mindset tentang kerja keras yang katanya harus mengeluarkan banyak keringat.

Kerja keras masih harus dilakukan sekalipun kita sudah bekerja cerdas. Tidak bisa tidak.

Itulah bukti nyata bahwa kerja keras masih diperlukan dan pasti hasilnya akan bermanfaat. Jika ditambah dengan kerja cerdas maka hasilnya bisa 2 kali lebih besar lagi.

Why not? Kenapa tidak gitu? Jika kita bisa kerja cerdas ya itu harus dilakukan dan memang sangat tepat dilakukan.

Jika kamu mau melihat contoh kerja keras dan kerja cerdas dalam kehidupan sehari-hari bisa langsung mengunjungi https://www.google.co.id dan menulis kata kunci "gambar animasi kerja cerdas vs kerja keras." Di sana kita akan lebih mudah mendapatkan contoh nyata dari perbedaan kedua sifat dan teknik dalam menghadapi pekerjaan ini.

Namun kerja cerdas juga banyak disalahgunakan oleh sebagian orang. Mereka hanya berpikir cara kerja cerdas dengan mengakali pekerjaan, apapun dan bagaimanapun tekniknya. Lupa untuk kerja ikhlas.

Saat kerja pintar kita tetap harus kerja ikhlas. Kerja ikhlas tidak membebankan pekerjaan ke pundak orang lain dengan alasan apapun, termasuk karena kerja cerdas. Tidak, itu sama saja dengan memanfaatkan.

Kerja ikhlas adalah kerja dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh, tidak terlalu peduli dengan hasilnya. Jangan pikir kerja ikhlas juga sama dengan kerja asalan, yang penting jadi. Itu sama sekali berbeda.

Baik itu kerja cerdas, kerja keras maupun kerja ikhlas, kita hanya memiliki satu tujuan, yaitu hasil dari suatu pekerjaan.

Untuk mencapai hasil yang terbaik maka tentu kita harus menyelesaikan setiap pekerjaan. Kerja tuntas!

Kerja cerdas itu harus di era modern ini untuk dapat bertahan hidup sebagai generasi milenial yang produktif. Tapi juga tetap harus didirikan di atas kerja ikhlas. Tanpa kerja keras tidak akan ada kerja tuntas. Percayalah!