Ketidaksempurnaan tidak menghalangi jalan kesuksesan
Hay Guys kalian tau tidak bahwa seseorang yang unggul dalam bidang tertentu sering disebabkan oleh kemampuannya untuk bisa mengolah dan mengatasi rintangan-rintangan yang ia punyai. Ternyata, ketidaksempurnaan memberikan juga nikmat.
Hal ini dibuktikan di dunia nyata dari kisah seorang komposer dan maestro Ludwig van Beethoven.
Beethoven mulai kehilangan pendengaran (tuli) pada usianya 31 tahun. Ketuliannya semakin parah hingga menjadi tuli total pada tahun 1817, atau pada usianya 47 tahun. Sejak itu Beethoven tak lagi bisa bermain dalam konser, namun ia terus mencipta musik.
Dia terus berkarya meski mengalami ketulian. Bahkan, dalam ketuliannya itu kualitas dan prestasi karya-karyanya semakin menanjak. Dia terus berkarya dalam kesunyian pendengarannya.
Bagi Beethoven tidak ada alasan apapun untuk berhenti berkarya. Beethoven tidak pernah lagi fokus pada ketuliannya, melainkan selalu fokus pada karya-karyanya, sehingga dia tidak kehilangan momentum dan kesempatan dalam hidupnya.
Tidak mudah tapi berhasil
Musik bukanlah sesuatu yang mudah untuk dipelajari maupun dibuat, apalagi dengan kondisi tanpa kemampuan mendengar. Karena musik sangat dekat dengan pendengaran. Dengan mendengar sebuah musik, kita bisa tahu pesan yang ingin disampaikan sang kreatornya.
Namun Bethoven terus menjadi pencipta musik yang produktif. Bahkan hingga saat ini karya-karyanya menjadi kiblat dan sumber inspirasi untuk gaya romantik.Keindahan dan kedalaman rasa dalam setiap musik Bethoven yang tinggi, mengesankan setiap pendengarnya. Dalam kondisi tidak mudah karena hilangnya pendengaran Beethoven mampu mencipta karya-karya fenomenal.
Selain Bethoven, masih banyak tokoh yang berjuang diatas ketidaksempurnaannya :
Demosthenes gagap dalam bicaranya. Ia mengisi mulutnya dengan kerikil kecil dan berjalan sepanjang pantai sambil berbicara keras agar mengalahkan suara gemuruh ombak lautan. Akhirnya, ia menjadi orator yang paling mahsyur di Yunani.
Di Inggris, Nelson dikenal sebagai pahlawan angkatan laut yang besar. Pada mulanya, ia selalu mabuk laut bila bepergian dengan kapal laut.
Clarence Chamberlain, seorang penerbang yang melintasi lautan Atlantik, sebetulnya tidak lulus seleksi sebagai penerbang. Akan tetapi, akhirnya ia diberi lisensi dan menjadi pilot yang hebat.
Glenn Cunningham, seorang pelari yang memecahkan rekor baru dalam lari, pada waktu kecil kedua kakinya terbakar dan orang mengatakan bahwa dia tidak akan bisa berjalan lagi.
Semoga kisah2 inspiratif diatas dapat memotivasi kita karena tidak ada yg sempurna di dunia ini, namun ketidaksempurnaan bisa mendorong kita untuk maju.
Sumber :
Hendra (Group Whats App)