Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies?

"Silahkan kunjungi postingan Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies? untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

4 min read
Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies? - akan menjadi bahasan kita hari ini. Vaksinasi rabies anjing adalah hal yang penting agar mencegah anjing tertular rabies.

Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies?
Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies?

Sebelum masuk ke pembahasan inti, kita kenalan dulu sedikit tentang rabies.

Apa itu Rabies?


Rabies atau yang populer di masyarakat disebut "penyakit anjing gila" adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Bukan hanya anjing, tetapi kucing, kera dan beberapa hewan lainnya juga bisa menularkan rabies kepada manusia.

Rabies adalah masalah yang serius jika tidak ditangani dengan segera. Bahkan dapat berakibat fatal sampai kematian.

Karena itu, tindakan pencegahan dalam mengatasi rabies selalu dinomor satukan.

Salah satu bentuk pencegahan rabies adalah dengan memvaksin rabies anjing. Dan juga memberikan suntikan VAR dan SAR terhadap orang yang digigit anjing rabies.

Pertanyaan yang muncul sekarang ialah

Apakah Anjing Yang Sudah Divaksin Bisa Terkena Rabies?


Pada dasarnya, rabies adalah virus yang ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi rabies, bisa melalui gigitan, jilatan di area terbuka seperti luka, cakaran hewan yang terinfeksi air liur hewan rabies.

Pada hewan yang telah divaksin rabies tidak dapat menularkan rabies (Tanya Dokter). Namun pada kasus anjing peliharaan yang menggigit, harus tetap dipastikan apakah vaksin tersebut masih efektif atau kah vaksinasi yang dilakukan benar-benar tepat atau tidak. Jika ada keraguan, tentu segera konsultasi ke dokter adalah langkah yang bijak.

Karena gejala hewan yang terjangkit rabies salah satunya adalah menggigit. Ciri-ciri hewan rabies lainnya adalah terlihat agresif, menjadi takut cahaya, air liur yang terus menetes dari mulut, dan masih banyak lagi. Namun ciri-ciri tersebut juga bisa berbeda. Misalnya saja hewan yang terlalu bersahabat juga bisa menjadi ciri hewan terinfeksi rabies.

Intinya, jika tergigit anjing, dokter yang harus memutuskan apakah harus disuntik rabies atau tidak perlu. Jika identitas vaksinasi anjing tidak jelas, maka dokter akan melalukan suntikan rabies sebagai pencegahan agar tidak terkena rabies.

Terkait dengan pemberian vaksin rabies, lihat Protokol Profilaksis Rabies di website Alomedika yang khusus untuk dokter.

Apakah anjing kecil bisa rabies?


Rabies hanya ditularkan melalui hewan yang positif rabies. Anjing yang belum divaksin memiliki resiko tinggi menderita rabies, terlebih jika berada di lingkungan yang banyak terdapat anjing liar.

Jadi kesimpulannya, anak anjing juga bisa terkena rabies. Karena itu, penting untuk vaksin rabies anjing kecil Anda agar tidak menularkan rabies.

Apakah orang yang tergigit anjing harus disuntik vaksin rabies?


Tergantung. Jika anjing tersebut adalah anjing liar, kemungkinan besar anjing tersebut juga membawa virus rabies sehingga orang yang tergigit harus disuntik rabies.

Jika hewan tersebut hewan peliharaan dan memiliki riwayat vaksinasi yang jelas, termasuk tetap sehat selama masa karantina dibuktikan dengan hasil laboratorium, maka suntikan rabies tidak perlu dilakukan (Aladokter). Karena pada dasarnya, rabies adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan anjing yang telah terinfeksi virus rabies.

Jika digigit anjing yang sudah divaksin, tentu hal pertama yang menjadi perhatian adalah apakah vaksinasi tersebut masih efektif dan dilakukan dengan tepat atau tidak. Atau apakah vaksin yang diberikan terhadap hewan tersebut adalah benar-benar vaksin rabies.

Dalam kasus saya yang tergigit anak anjing (tergores gigi anjing), tetap mendapat suntikan, tapi bukan suntikan rabies. Karena anjing tersebut tidak memiliki ciri-ciri rabies.

Intinya, jika tergigit anjing segera bawa ke dokter. Jika tergigit anjing liar atau peliharaan yang status vaksinya tidak jelas, jangan tunggu sampai gejala klinis rabies muncul. Segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Karena bahaya gigitan anjing bukan hanya rabies. Namun juga tetanus, sepsis (keracunan darah), dan penyakit berbahaya lainnya. Terkait dengan rabies, tidak semua gigitan anjing bisa terkena rabies karena hanya anjing yang terinfeksi yang bisa menularkan rabies.

Namun perlu diketahui, gigitan anjing dan hewan liar lainnya seperti kucing dan kera juga sangat beresiko tinggi tertular rabies. Maka dari itu, penanganan medis sangat dibutuhkan segera dan sangat tidak disarankan untuk menunggu gejala muncul karena dapat berakibat fatal.

Demikianlah sedikit ulasan tentang apakah anjing yang sudah divaksin bisa terkena rabies. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar