6 Penyebab Orang Tua Belum Merestui Hubungan Anda Dengan Pasangan

Menjalani hubungan percintaan dengan lawan jenis memang menjadi hal yang sangat menyenangkan karena tujuan hidup yaitu bisa berkeluarga dan mempunyai anak. Apabila Anda sudah mempunyai pasangan hidup pasti ingin sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Namun bagaimana jadinya jika Anda sudah menjalani hubungan dengan pasangan dalam waktu yang cukup lama dan sudah merencanakan masa depan, tetapi belum juga mendapatkan restu dari orang tua? Pasti Anda akan kecewa dan bingung untuk menghadapinya, karena jika Anda melawan orang tua maka bisa menjadi anak durhaka.

Orang tua pasti mempunyai alasan tersendiri mengapa belum merestui Anda dengan pasangan, nah berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa orang tua belum merestui hubugan Anda dengan pasangan walaupun sudah lama.

Penyebab Orang Tua Belum Merestui Hubungan

1. Belum Mapan

Belum mapan dalam hal ini bisa diartikan belum siap secara mental maupun finansial. Semua orang tua pasti mengharapkan anaknya bisa hidup bahagia dengan pasangannya, dan tidak mau anaknya menjalani kehidupan sederhana. Orang tua pasti akan memberikan restu jika Anda sudah bisa hidup mandiri bahkan bisa menikah dengan uang sendiri. Tetapi Anda tidak usah kawatir karena masih banyak waktu untuk memperbaiki diri untuk menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya. Nasehat orang tua tersebut bisa membuat Anda bisa lebih semangat lagi dalam mengejar karir.

2. Tidak Punya Pekerjaan Tetap

Permasalahan ini berlaku bagi pria dimana tugas utama pria setelah berumah tangga yaitu mencari nafkah untuk menghidupi anak istrinya. Jika Anda belum mempunyai pekerjaan tetap bagaimana bisa membeli semua kebutuhan hidup? Hal tersebut yang sering membuat orang tua belum merestui hubungan Anda dengan pasangan, karena tidak mau setelah menikah hidup Anda serba kekurangan.

3. Pendidikannya Tidak Setara

Hampir semua orang tua mementingkan pendidikan anaknya karena jika sudah mempunyai pendidikan yang tinggi maka diharapkan kedepannya bisa memberikan keturunan yang cerdas dan bisa menjadi kebanggan orang tua. Jika Anda sudah bisa menempuh jenjang S1 tetapi pasangan Anda hanya lulusan SMA, biasanya orang tua tidak merestui karena pemikiran lulusan perkuliahan dan lulusan SMA jauh berbeda.

4. Usia Pihak Wanita Yang Lebih Tua

Meskipun sekarang sudah banyak pria yang menjalani hubungan dengan wanita yang lebih tua, namun belum tentu orang tua memberikan lampu hijau untuk menempuh hubungan ke jenjang yang lebih serius. Hal tersebut akan menyebabkan wanita cepat mengalami penuaan dan terdapat permasalahan terhadap kesuburan. Yang orang tua harapkan yaitu pria lebih tua daripada wanita, karena jika pria lebih tua maka pemikirannya sudah dewasa dan kedepannya bisa memimpin keluarga dengan baik.

5. Beda Agama

Nah ini yang sering menjadi permasalahan ketika menjalin hubungan dengan orang yang beda agama. Kebanyakan orang tua tidak akan merestui anaknya jika menikah dengan orang yang beda keyakinan, karena kedepannya pasti akan terjadi perbedaan pendapat dalam keluarga. Jadi usahakan Anda mencari pasangan yang seagama karena nanti jika sudah menikah bisa mempunyai tujuan yang sama.

6. Pemikiran Belum Dewasa

Banyak anak muda jaman sekarang yang sudah pingin untuk menikah karena mereka berfikir bahwa dengan menikah muda jauh lebih enak dibandingkan nikah di usia tua. Namun orang tua masih belum merestui hubungan Anda terlebih jika Anda masih baru lulus SMA pasti pemikirannya masih seperti anak kecil dan belum bisa mengatasi permasalahan keluarga dengan baik. Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya menikah pada usia yang tepat agar sudah siap semuanya.

Nah itulah penyabab mengapa orang tua belum merestui hubungan Anda dengan pasangan. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua maka Anda harus menuruti apa kata mereka bahkan jangan sampai membantah hanya karena masalah hubungan. Namun jika pasangan Anda memang layak untuk diperjuangkan, maka berjuanglah sekeras mungkin dan buktikan kepada orang tua bahwa Anda bisa menjalani hubungan dengan baik.