7 Cara Tidur Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Sebelum membahas lebih lanjut, pasti semua orang menganggap bahwa dengan melakukan diet dan berolahraga bisa menjadi jawaban yang tepat apabila Anda ingin menurunkan berat badan. Hal tersebut memang benar, karena semua orang akan sangat mungin bisa menurunkan berat badan jika mau melakukan diet dan berolahraga secara rutin.
Tetapi jika dipahami lebih lanjut lagi, ternyata ada hal lain yang bisa Anda kerjakan untuk membantu menurunkan atau mencapai berat badan yang diinginkan. Caranya yaitu dengan memperhatikan jam tidur Anda dengan baik. Jika Anda ingin mencoba untuk menurunkan berat badan, jumlah tidur yang Anda dapatkan mungkin akan sama pentingnya dengan olahraga dan diet yang Anda lakukan.
Sayangnya masih banyak juga orang yang mungkin kurang tidur. Padahal, sudah ada yang membuktikan bahwa tidur akan menjadi faktor yang menjadikan orang hilang kesempatan di tengah berjuang menurunkan berat badan. Nah, berikut ini ada beberapa cara tidur yang bisa membantu menurunkan berat badan.
Cara Tidur Menurunkan Berat Badan
1. Kurang Tidur Menjadi Faktor Resiko Utama Penambahan Berat Badan dan Obesitas
Sudah banyak yang membuktikan bahwa kebiasaan waktu tidur yang pendek ternyata sangat berkaitan dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan penambahan berat badan. Kebutuhan tidur seseorang memang bervariasi, tetapi secara umum beberapa penelitian telah mengalami perubahan berat badan pada saat orang tidur kurang dari 7 jam setiap malam.
Selain itu, analisis besar menemukan bahwa durasi tidur yang sangat singkat bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya obesitas sebesar 89% pada anak-anak dan 55% akan dialami oleh orang dewasa. Banyak sekali gangguan tidur, seperti sleep apnea yang akan semakin buruk seiring bertambahnya berat badan. Hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dihindarkan. Tidur yang buruk dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang akan menyebabkan kualitas tidur semakin menurun.
2. Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Nafsu Makan
Banyak orang yang mengatakan bahwa kurang tidur akan mengalami peningkatan nafsu makan. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh tidur pada 2 hormon penting kelaparan yaitu leptin dan ghrelin. Leptin merupakan hormon yang dilepaskan dari sel lemak, dan hormon ini berfungsi untuk menekan rasa lapar dan memberikan sinyal kekenyangan ke dalam otak. Sementara itu, ghrelin merupakan salah satu hormon yang dilepaskan di perut yang menandakan rasa lapar di dalam otak.
Kadar hormon gherlin sangat tinggi ketika Anda belum makan, tepatnya yaitu ketika kondisi perut masih kosong, dan rendah setelah Anda makan. Apabila Anda tidak mendapatkan jam tidur yang cukup, maka tubuh akan membuat lebih banyak sekali ghrelin dan lebih sedikit leptin, sehingga akan membuat Anda merasa lapar dan akan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, hormon koristol cenderung akan lebih tinggi jika anak tidak mempunyai jam tidur yang cukup. Koristol sendiri yaitu hormon stres yang juga dapat meningkatkan nafsu makan.
3. Tidur Bantu Membuat Pilihan Yang Sehat
Mempunyai jam tidur yang kurang justru bisa mengubah cara kerja otak, karena kurang tidur bisa mengurangi aktivitas di lobus frontal otak yang dangat bertanggungjawab atas pengambilan keputusan dan konrol diri. Dan yang terjadi yaitu Anda akan lebih sulit dalam mengambil pilihan yang sehat dan akan menolak makanan yang sangat menggoda. Selain itu, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jam tidur yang kurang juga bisa meningkatkan afinitas atau ketertarikan Anda dengan makanan yang tinggi akan lemak, kalori dan karbohidrat.
4. Kurang Tidur Bisa Meningkatkan Asupan Kalori
Orang yang kurang tidur juga disebutkan bahwa mereka cenderung mengkonsumsi lebih banyak kalori. Peningkatan kalori ini sangat mungkin disebabkan oleh nafsu makan yang semakin meningkat dan pemilihan makanan yang buruk. Selain itu, saat terbangun dalam waktu yang lebih lama akan sangat mungkin bisa meningkatkan kesempatan seseorang untuk makan.
Hal tersebut terjadi ketika waktu terbangun dihabiskan dengan tidak aktif, contohnya menonton televisi, atau bahkan hanya bermain Hp saja. Tidur yang buruk juga bisa meningkatkan asupan kalori dengan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengontrol ukuran porsi.
5. Kurang Tidur Dapat Mengurangi Tingkat Metabolisme Istirahat
Pada kenyataannya, tubuh akan membakar kalori saat Anda sedang tertidur. Banyaknya kalori yang dibakar tubuh saat beristirahat disebut dengan laju metabolic istirahat atau RMR (resting metabolic rate). RMP juga bisa dipengaruhi oleh usia, tinggi badan, berat badan, massa otot dan jenis kelamin.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menurunkan RMR. Selain itu, tidak tidur dalam 24 jam bisa mengurangi 5% laju metabolic istirahat yang kemudian akan berkurang lagi 20% setelah makan. Dengan demikian, kurang tidur tidak mempengaruhi tingkat metabolic istirahat.
6. Tidur Dapat Meningkatkan Aktivitas Fisik di Esok Hari
Apabila Anda kurang tidur, maka akan menyebabkan kelelahan di siang hari, sehingga akan membuat Anda cenderung tidak semangat dalam melakukan aktivitas dan kurang termotivasi untuk berolahraga. Selain itu, jam tidur yang kurang akan membuat Anda merasa lelah lebih awal ketika berolahraga. Jika tidur Anda sudah tercukupi, maka tidak akan mudah merasa lelah dan cemas. Tidur lebih banyak justru dapat membantu dalam meningkatkan kinerja sistem gerak Anda.
7. Cukup Tidur Membantu Mencegah Resistansi Insulin
Kualitas tidur yang buruk bisa menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin. Nah, insulin sendiri yaitu hormon yang dapat memindahkan gula dari aliran darah ke sel tubuh yang digunakan sebagai energi. Ketika sel menjadi resisten terhadap insulin, maka akan ada lebih banyak gula yang tertinggal di aliran darah. Insulin berlebih dapat membuat Anda menjadi lebih lapar dan bisa memberitahu tubuh untuk menyimpan lebih banyak kalori sebagai lemak.