Alasan Google+ Ditutup

"Silahkan kunjungi postingan Alasan Google+ Ditutup untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

6 min read
Alasan Google+ Ditutup - Google Plus adalah salah satu layanan dari Google yang dirilis pada Juni 2011. Namun hanya sekitar 9 tahun, Google+ akhirnya tutup. Padahal, Google+ yang adalah social networking dari Google, sempat digadang-gadang sebagai penantang media sosial Facebook. Tapi apa mau dikata, Google+ pada akhirnya harus tutup karena beberapa alasan.

Alasan Google+ Ditutup
Alasan Google+ Ditutup

Tidak mengejutkan karena dalam perjalanan sebuah produk IT, baik aplikasi mobile, desktop atau website perusahaan, baik yang baru merintis (startup) atau pun yang skala besar, terlebih di era ini, pengembang harus terus bergerak menyambut perubahan. Standar yang harus dipenuhi pengembang adalah qualitiy in fact dan quality in perception.

Namun penutupan Google+ juga tidak bisa dikatakan murni kegagalan hanya karena tidak beroperasi lagi. Karena seperti itulah perusahaan teknologi yang terus beradaptasi dengan permintaan pasar.

Profil Google+ Singkat


Logo Google+ (Google Plus
Logo Google+ (Google Plus

Google+ (dibaca Google Plus) adalah situs jejaring sosial (social networking) yang dimiliki oleh Google, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang masih eksis sampai hari ini. Namun berbeda dengan salah satu produknya, yakni Google+ yang pada akhirnya harus tutup. 

Google+ diluncurkan pada 28 Juni 2011 dengan tujuan menantang jejaring sosial lainnya. Sejak diluncurkan, pertumbuhan pengguna Google+ terus meningkat.

Pada akhir 2011, ada sekitar 90 juta pengguna Google+. Dua tahun berselang, tepatnya pada Oktober 2013, Google+ mencapai 540 juta pengguna aktif bulanan.

Selama bertahun-tahun Google+ menjadi salah satu layanan Google yang cukup populer dan beberapa kali mengalami perubahan, termasuk dari segi desain tampilan. Seperti jejaring sosial yang kita kenal saat ini, seperti itulah layanan Google+.

Pengguna Google+ dapat berbagi berbagi identitas, update status, melihat notifikasi, berbagi foto dan juga berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Salah satu keunggulan Google+ adalah pengguna dapat mengkategorikan pengguna Google+ lainnya dalam satu lingkaran berdasarkan minat. Fitur ini lebih dikenal dengan sebutan Circles (lingkaran) yang memungkinkan pengguna dalam Circles tersebut dapat menjadi kelompok berbagi.

Selain itu, fitur lainnya dari Google+ adalah Streams. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk melihat perkembangan terbaru dari orang-orang di kalangan mereka dan juga pengguna bisa berbagi status terbaru, berbagi foto dan video.

Selain menjadi jejaring sosial untuk berbagi, Google Plus juga terhubung dengan layanan Google lainnya seperti Google Drive, Blogger, YouTube, dan lain sebagainya.

Pada tahun 2018, jumlah pengguna Google+ sekitar 198 juta pengguna. Namun pada akhir tahun, tepatnya Desember 2018, Google mengumumkan penutupan Google+ versi konsumen karena rendahnya penggunaan dan tantangan dalam mempertahankan produk sukses yang memenuhi ekspektasi konsumen.

Selama beberapa bulan, Google mengizinkan pengguna Google+ untuk mengakses dan mendownload data-data yang pernah diuploadnya ke jejaring sosial ini sebelum benar-benar menghapusnya secara permanen. 

Pada 2 April 2019, layanan Google+ secara resmi dihentikan dan situs ini sudah tidak ada lagi.

Quality in Fact (Mutu sesungguhnya)


Google+ memiliki quality in fact atau mutu sesungguhnya yang sesuai dengan tujuan pembuatan dan penggunaan.

Sesuai dengan tujuannya, Google+ memenuhi spesifikasi sebagai social networking yang mengumpulkan orang-orang dalam circle berdasarkan minat.

Pengembang Google+ juga secara konsisten menjaga standar dan spesifikasi yang mereka tetapkan dengan beberapa kali mengubah tampilan desain untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Selain itu, Google+ bukan hanya sekedar jejaring sosial-nya Google, tapi juga diintegrasikan dengan layanan-layanan Google lainnya seperti Google Drive, Blogger, Youtube dan lain sebagainya untuk kebutuhan pengguna.

Dalam perjalanannya, Google+ selalu baik sejak awal dan sampai pada hari penutupannya tetap mempertahankan spesifikasinya tanpa cacat.

Quality in Perception (Mutu persepsi)


Berdasarkan quality in perception atau mutu persepsi, Google+ telah memenuhi kebutuhan user. Sejak dirilis pada tahun 2011 sampai 2013, pertumbuhan pengguna Google+ meningkat dengan tajam.

Namun sayang, pada tahun 2018 Google+ tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Jumlah pengguna aktif Google+ sangat sedikit jika dibandingkan dengan layanan social networking lainnya. Terlebih pada masa itu, beredar kabar bahwa data pengguna Google+ rentan bocor.

Bukan hanya itu, dari 198 juta pengguna Google+ di tahun 2018, sesi pengguna dalam mengakses Google+ sangatlah rendah. Hal ini menandakan bahwa Google+ semakin tidak diminati yang pada akhirnya membuat Google memutuskan untuk menutup layanannya yang satu ini.

Penyebab Kegagalan Google+

Google+ bisa dikatakan gagal karena tidak berhasil menciptakan environment (lingkungan) yang bisa membuat betah penggunanya. Sebagai social networking, Google+ jauh tertinggal dari jejaring sosial lainnya.

Google+ yang juga terintegrasi dengan layanan Google lainnya seperti Blogger dan Youtube tidak memberikan dampak signifikan. Peran Google+ bisa dikatakan hanyalah pilihan opsional.

Dilihat dari segi bisnis, daripada mempertahankan Google+ yang tidak populer, lebih baik Google fokus pada layanan untuk perusahaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Google sendiri dalam https://www.support.google.com terkait Pertanyaan umum tentang penonaktifan Google+ dijelaskan bahwa "Dengan mempertimbangkan unsur tantangan dalam menciptakan dan mempertahankan Google+ yang sukses dan memenuhi harapan pengguna konsumen, kami memutuskan untuk menonaktifkan Google+ versi konsumen. Kami berkomitmen untuk fokus pada layanan untuk perusahaan, dan akan meluncurkan fitur baru yang dibuat khusus untuk bisnis."

Alasan Google+ Ditutup


Berdasarkan uraian di atas, penyebab kegagalan Google+ adalah sebagai berikut.
  1. Dibandingkan dengan social networking lainnya, Google+ jelas sepi pengguna.
  2. Layanannya kurang diminati terbukti dengan sesi pengguna yang sangat rendah, kurang dari 2 detik.
  3. Google+ memiliki kerentanan terhadap kebocoran data pengguna.
Dari segi pengembang, Google+ tidak memiliki masalah dengan Quality in Fact, kecuali terkait dengan kebocoran data pengguna. 

Masalah utama yang dimiliki oleh Google+ yang membuatnya harus ditutup adalah karena alasan Quality in Perception dimana Google Plus tidak mampu memenuhi dan mempertahankan kepuasan user.

Dari Google+, kita bisa belajar bahwa quality in perception dari user saat ini adalah hal yang paling penting dan harus dipenuhi dengan quality in fact dari pengembang.

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, kita nantikan apakah akan ada pengganti Google+ atau produk baru lainnya dari Google.

SISTEM TESTING & IMPLEMENTASI

Demikianlah alasan Google+ ditutup dan penyebab kegagalan Google Plus. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar