Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot

"Silahkan kunjungi postingan Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

7 min read

Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot - Budidaya tanaman tabulampot merupakan sebuah peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Hanya saja dibutuhkan ketekunan dalam mengembangkan bisnis ini. Paling tidak, seorang petani dengan sistem tabulampot harus mempersiapkan tanaman induknya agar proses perbanyakan tanaman tabulampot tidak terganggu oleh kurangnya bibit.

Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot

Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot


Cara dan Teknik Budidaya Tanaman Tabulampot

Beberapa hari yang lalu kita telah belajar cara penanaman dan perawatan tanaman tabulampot sebagai langkah awal sebelum berbisnis dan budidaya tanaman tabulampot secara besar-besaran. Pada hari ini, kita akan belajar teknik dan cara budidaya tanaman buah dalam pot.

Dalam metode budidaya tanaman sendiri, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan, yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Singkatnya, pada umumnya budidaya tanaman secara generatif dilakukan dengan biji dimana indukannya akan menyerupai indukan aslinya, sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan dengan teknik menghasilkan indukan yang berbeda dari indukannya.

cara budidaya tanaman tabulampot

Cara Budidaya Tanaman Tabulampot

Perkembangbiakan vegetatif biasanya dilakukan dengan beberapa teknik seperti cangkok, stek, okulasi, sambung pucuk, dan lain-lain.

1. Perkembangbiakan Tanaman Secara Generatif

Dari segi kualitas perkembangbiakan tanaman dengan biji atau secara generatif memiliki beberapa kelebihan seperti tumbuh pohonnya akan lebih besar sehingga peluang menghasilkan buah yang banyak juga sangat besar. Namun perkembangbiakan tanaman dengan metode generatif tidak cocok untuk tabulampot dan orientasi bisnis secara cepat.

Perkembangbiakan tanaman secara generatif membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah. Beberapa tanaman sampai bertahun-tahun agar bisa berbauh, misalnya saja tanaman durian dari biji dapat berbuah dalam waktu 5 tahun. Selain itu, tanaman yang terlalu tinggi dengan akar tunggang tidak cocok untuk tabulampot karena kelajvegetatifuan akar tunggang dapat merusak pot itu sendiri.

Perkembangbiakan tanaman secara generatif keuntungannya adalah kesempatan untuk berbuah banyak sangat besar karena pohon tanaman juga tumbuh besar. Perkembangbiakan tanaman secara generatif juga dapat bertahan lebih lama daripada perkembangbiakan tanaman secara vegetatif. Ketahanan batang juga lebih baik daripada perkembangbiakan tanaman secara vegetatif sehingga cocok untuk tanaman yang memang dikhususkan untuk jangka panjang.

Perkembangbiakan tanaman secara generatif lebih cocok jika ditanam langsung di dalam tanah, di kebun atau di bagian pojok pematang sawah.

2. Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif

Tanaman tabulampot pada umumnya dikembangkan dengan teknik vegetatif. Teknik vegetatif dapat dilakukan dengan cangkok, stek, sambung pucuk, dan lain-lain. Beberapa perbedaan dari teknik ini adalah cangkok dan stek lebih mudah dilakukan untuk beberapa tanaman seperti jeruk dan hanya membutuhkan indukan tanaman yang disiap untuk diperbanyak.

Sambung pucuk merupakan metode perkembangbiakan tanaman secara vegetatif yang sangat banyak digunakan pada tanaman. Hampir seluruh wilayah di Indonesia menggunakan sambung pucuk dalam perkembangbiakan tanaman. Contohnya tanaman kakao atau coklat.

Untuk tabulampot sendiri, teknik perkembangbiakan tanaman dengan sambung pucuk sebenarnya memiliki kualitas yang lebih baik daripada cangkok, tergantung perawatan. Salah satu alasannya adalah tanaman sambung pucuk memiliki akar tunggang sehingga lebih cepat dalam pertumbuhan. Hanya saja karena akar tunggang tersebut juga ketahanah pot atau media tanaman harus diperhitungkan.

Budidaya tanaman tabulampot sampai saat ini memang populer dengan teknik cangkok tanaman. Alasannya lebih mudah dan praktis daripada memperbanyak tanaman dengan teknik sambung pucuk. Seperti yang kita ketahui, perkembangbiakan tanaman dengan teknik sambung pucuk membutuhkan bibit tanaman dan entris yang akan digunakan sebagai indukan yang berbuah.

Cangkok memang cocok untuk tanaman tabulampot karena tidak memiliki akar tunggang. Namun jika tanaman cangkok ditanam di kebun secara langsung akan cepat tumbang karena tidak memiliki akar tunggang.

Jika anda menggunakan teknik sambung pucuk maka kelebihannya adalah anda bebas menentukan jenis indukan yang terbaik. Dalam orientasi pada bisnis, teknik sambung pucuk lebih menguntungkan dari pada cangkok. Seperti dari banyaknya tanaman yang bisa dibuat dari teknik sambung pucuk lebih banyak jika dibandingkan dengan teknik cangkok.

Saya sendiri menggunakan beberapa teknik dalam perkembangbiakan tanaman, yaitu secara generatif (tanam biji langsung) untuk kebun dan secara vegetatif dengan cara cangkok dan stek untuk tabulampot, dan sambung pucuk untuk tanam langsung di tanah atau tabulampot.

Berikut beberapa penjelasan singkat cara perkembangbiakan tumbuhan untuk tanaman tabulampot secara vegetatif. Semoga dengan membaca ini kita juga dapat mengetahui perbedaan antara sambung pucuk, okulasi, cangkok, merunduk dan lain-lainnya.

cara perkembangbiakan tanaman dengan teknik tabulampot

Teknik budidaya tanaman tabulampot

1. Setek

Teknik budidaya tanaman tabulampot dengan stek memang cukup mudah. Siapapun bisa melakukan stek karena memang tidak membutuhkan teknik khusus. Hanya saja, yang perlu diperhatikan bahwa tidak semua tanaman bisa distek.

Cara melakukan stek adalah dengan mengambil bagian tertentu pada induk tanaman dan dijadikan tanaman baru dengan langsung menancapkapnya di dalam tanah. Biasanya juga ditancapkan di dalam spons.

Tanaman yang diambil harus diruncingkan terlebih dahulu agar dapat tertancap dengan baik dan dapat mengeluarkan akar. Pastikan tanam di tanah yang lembab dan tunggu beberapa minggu sampai tunas baru muncul.

Contoh tanaman tabulampot yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi saat dibudidayakan dengan teknik stek adalah lemon.

2. Cangkok

Tanaman yang dicangkok sebaiknya tanaman yang telah pernah berbuah. Cara mencangkok tanaman sebagai berikut.

  • Pertama kerat tangkai secara menyeluruh (seperti tabung). Untuk tanaman yang bergetah, kita harus menunggu sampai getah keluar setelah itu harus dilap terlebih dahulu. Untuk tanaman yang tidak bergetah kita bisa lanjut ke tahap berikutnya.
  • Tutup dengan tanah tangkai yang telah dikerat tadi dan bungkus dengan plastik.
  • Tunggu beberapa minggu sampai tangkai tersebut mengeluarkan akar.
  • Selama proses menunggu tersebut pastikan untuk menyiram tanaman secara rutin dan jangan sampai kering.
  • Setelah tumbuh akan, tanaman baru bisa dipotong dan jadilah individu baru.

Keuntungan teknik budidaya perkembangbiakan tanaman dengan cara cangkok ini sangat banyak. Selain mudah dilakukan, hasil cangkokan juga menyerupai induknya. Jadi, jika tanaman yang dicangkok berasal dari induk yang baik maka kemungkinan besar tanaman baru tersebut juga akan baik.

Contoh tanaman tabulampot yang cocok dicangkok adalah jeruk, sangkis, lemon, jambu air, rambutan, dan lain-lain.

3. Okulasi/tempel

Hampir sama dengan teknik sambung pucuk. Okulasi adalah teknik perkembangbiakan tanaman dengan cara menempel tunas baru pada indukan yang telah disiapkan. Biasanya hanya satu mata tunas.

Tanaman yang sering dikembangkan dengan teknik okulasi adalah mangga dan durian. Kita bisa mendapatkan 2 macam buah yang sejenis dengan rasa dan karakteristik yang berbeda. Misalnya mangga madu ditempeli mangga manalagi.

4. Merunduk

Cara perkembangbiakan tumbuhan dengan teknik merunduk sangat mudah dilakukan.

  • Memilih tangkai tanaman yang sudah tua berumur, panjang dan cukup lentur
  • Mengerat bagian tangkai tanaman seperti teknik mencangkok tanaman
  • Merundukkan tangkai tanaman sampai ke tanah dan ditimbun
  • Setelah tumbuh akar pada tangkai tersebut di dalam tanah, maka tangkai yang tersambung pada batang indukan sudah bisa dipotong dan tanaman baru bisa dimasukkan ke dalam pot.

Keuntungan teknik merunduk ini adalah tingkat keberhasilan perkembangbiakan tanaman sangat tinggi. Jadi, gak perlu khawatir akan mati. Contoh tanaman yang cocok dikembangbiakkan dengan sistem rundukan adalah tanaman yang sulit dicangkok atau pun disambung pucuk karena memiliki banyak getah seperti mangga dan nangka.

5. Sambung pucuk/enten

Teknik sambung pucuk membutuhkan 2 buah tanaman, satu sebagai indukan atau batang bawah dan satu sebagai entris atau batang atas. Teknik ini juga dapat membuat tanaman cepat berbuah dan memiliki indukan yang tahan.

Intinya adalah kita harus memilih entris yang benar-benar baik karena itu akan dijadikan sebagai tanaman utama. Cara sambung pucuk terkesan ribet karena harus menyiapkan bibit untuk batang bawah dan mencari entris yang tepat sebagai batang atasnya. Namun hasilnya juga akan sangat memuaskan karena dapat menghasilkan individu baru yang lebih tahan dengan akar tunggang dan buah yang sama dengan entris.


Keuntungan Sambung Pucuk Tanaman

Dari beberapa pertimbangan di atas, pada dasarnya teknik perbanyakan tanaman dengan teknik sambung pucuk merupakan teknik yang paling menguntungkan untuk tanaman tabulampot karena:

1. Lebih Tahan

Memiliki akar tunggang dan ketahanan batang juga lebih baik (sesuai dengan indukan bibit dan entris yang digunakan).

2. Hemat Tanaman

Berbeda dengan cangkok, sambung pucuk lebih hemat dalam pemanfaatan tanaman indukan. Meskipun demikian, biasanya perbanyakan tanaman dengan sistem cangkok akan lebih cepat berbuah.

3. Cepat Berbuah

Dibandingkan dengan tanam biji tanpa disambung, sambung pucuk atau okulasi lebih cepat berbuah jika perawatan dilakukan dengan benar dan tepat.

4. Kualitas Tanaman Ditentukan

Kualitas tanaman dan buah dapat disesuaikan dengan keinginan. Menggunakan biji yang berkualitas dengan entris yang berkualitas pula tentunya akan berdampak pada produksi buah tanaman jika sudah waktunya untuk berbuah.


Kesimpulan Langkah Awal Cara Budidaya Tanaman Tabulampot

Namun untuk pemula, cara memperbanyak tanaman dengan teknik sambung pucuk akan jauh lebih sulit dan tingkat keberhasilannya rendah. Bahkan yang sudah ahli pun terkadang masih banyak tanaman yang gagal.

Untuk itu, bagi pemula yang baru belajar budidaya tanaman tabulampot dapat menggunakan teknik setek atau pun merunduk karena lebih mudah dan tidak berakibat pada matinya tanaman.

Dari semua uraian di atas, anda bebas memilih menggunakan teknik perkembangbiakan tanaman dengan cara apapun termasuk yang tidak disebutkan di atas. Saya tidak mengatakan bahwa salah satu teknik lebih tepat daripada teknik yang lain karena pada dasarnya juga disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dikembangkan.

Sejujurnya, budidaya tanaman buah dalam pot itu cukup menyenangkan jika memang sudah memiliki passion di bidang pertanian. 

Demikianlah tulisan tentang teknik perbanyakan tanaman atau cara perkembangbiakan yang cocok untuk tanaman buah dalam pot atau tabulampot. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Posting Komentar