KAIN TAIGA : Kelebihan, Kekurangan, Karakteristik, Jenis

"Kain Taiga lengkap dengan pengertian, kelebihan, kekurangan, karakteristik, jenis jenis kain taiga, motif, warna, penggunaan [LENGKAP]"

8 min read

Kain Taiga

Kain Taiga – Kulit dari berbagai hewan memang sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sabuk, tas, jaket, dompet, dan berbagai macam aksesoris. Yang jelas penggunaan bahan seperti ini biasanya lebih ditujukan kepada barang-barang dengan brand yang sudah mendunia.

Bahkan ada pendapat dari para pecinta hewan bahwa penggunaan kulit asli akan menyiksa hewan. Mereka sangat melarang secara keras penggunaan kulit asli ini. Maka dari itu, saat ini sudah banyak sekali kulit sintetis yang beredar di pasaran yang teksturnya sangat mirip dengan kulit asli.

Daftar Isi


Pengertian Kain Taiga

Pengertian Kain Taiga

Salah satu dari bahan pengganti kulit asli yang dibentuk secara sintetis adalah kain Taiga. Bahan kulit sintetis yang satu ini memiliki karakteristik tekstur yang bergaris dan Anda juga bisa mengamati adanya serat pada bahan tersebut.

Tekstur yang bergaris dan juga berserat membuat bahan kulit sintetis yang satu ini tampak semakin elegan. Pada bagian permukaan juga terdapat tekstur yang berkilau atau mengkilat. Hal tersebut memberikan nuansa tersendiri yang dapat menarik perhatian bagi para konsumen.


Kelebihan Kain Taiga

Kelebihan Kain Taiga

Kelebihan dari kulit sintetis ini adalah mudah sekali untuk melakukan perawatan terhadap kulit sintetis yang satu ini. Dengan kata lain Anda tidak akan membutuhkan perawatan khusus yang biasanya lebih menguras tenaga dan juga uang, seperti pada kulit alligator ataupun kulit asli lainnya.

Selain dari sisi perawatan, bahan ini juga unggul dalam hal ketahanan, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Tak hanya sampai disitu saja, kain Taiga juga bersifat kedap air dan juga mudah dibersihkan saat terkena noda.

Bahkan kain kulit sintetis ini juga tahan terhadap minyal. Jadi Anda akan dapat membersihkan berbagai macam noda secara mudah. Pembersihan noda, air, maupun minyak dapat dengan cara dilap menggunakan tisu kering maupun basah.

Jika noda sedikit membandel, Anda bisa saja mencoba untuk membersihkan dengan menggunakan tisu yang telah diolesi dengan minyak kayu putih. Berkat banyak sekali kelebihan yang ditawarkan, ada banyak sekali konsumen yang menggemari bahan yang satu ini.


Penggunaan Kain Taiga

Penggunaan Kain Taiga

Kain kulit sintetis ini memang sangat menjanjikan untuk digunakan diberbagai macam hal mulai dari sepatu, tas, dompet, maupun sabuk wanita. Bahkan ada bebebrapa brand papan atas skala Internasional yang bernama Louis Vuitton yang juga menggunakan kain sintetis yang satu ini.

Salah satu contoh dari tas dengan brand LV yang menggunakan kain Taiga adalah LV Taiga Leather Moskova Briefcase RI0052. Harganya adalah sekitar €995 yang mana harganya setara dengan hampir Rp 17.000.000,00.

Selain dari LV ada banyak sekali brand terkenal dari seluruh dunia, seperti Hermes yang juga mengeluarkan koleksi mereka dengan menggunakan kain kulit sintetis Taiga. Bahkan bahan ini juga memiliki grade yang disesuaikan dengan kebutuhan dan strata sosial konsumen.

Ada yang kualitas super, semi-original, Original, semi-premium, dan juga premium. Yang jelas harganya juga akan menjadi berbeda jauh. Sedangkan kain Taiga yang paling banyak beredar di Indonesia adalah bahan dengan grade semi-original.


Sejarah Kain Taiga

Sejarah Kain Taiga

Kain Taiga ini memiliki tekstur yang sangat halus dan lembut. Dalam prakteknya, bahan ini seringkali dibuat untuk meniru bahan kulit asli. Bahan ini dibuat secara sintetis dengan menggunakan Polivinil Klorida (PVC) atau polyurethane (PU).

Polivinil klorida merupakan salah satu bahan yang paling populer di seluruh dunia untuk membuat polimer. Jadi Kain Taiga memang merupakan salah satu dari bentuk polimer. Bahan ini memang memiliki sifat kaku dan juga lentur. Maka dari itu, bahan ini sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk membuat tas.

Selain itu, polivinil klorida merupakan bahan polimer yang paling mudah untuk diwarnai. Maka dari itu, polimer ini sangat banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat tas. Polimer ini menempati peringkat ketiga dunia dalam hal jumlah pemakaian setelah polietilena dan juga polipropilena.

Polivinil klorida dalam penggunaannya sering digunakan untuk membuat tas model tote bag ataupun Neverfull. Sedangkan polyurethane adalah bentuk polimer dari monomer yang terdiri dari urethane. Polimer yang satu ini termasuk ke dalam polimer thermoset yang mana tidak leleh walaupun dipanaskan.

Polyurethane ini memiliki karakteristik berongga, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk menggunakan pakaian. Setelah polyurethane terbentuk, maka akan dilakukan proses selanjutnya untuk dapat membuat bahan kulit sintetis yang sangat mirip dengan kulit asli dari hewan.

Kulit sintetis dari bahan polyurethane dapat diatur tingkat ketebalannya berdasarkan pada kebutuhan yang ada. Untuk kulit sintetis dari polimer ini yang tebal biasa digunakan untuk membuat tas original, karena sifatnya yang kuat dan dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

Kain kulit sintetis ini sengaja dibuat untuk konsumen pecinta hewan yang sangat melarang adanya penyiksaan hewan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan cara membunuh binatang tersebut. Dengan adanya solusi ini, para pengusaha tas tetap dapat menjual hasil produksi mereka tanpa takut mendapatkan demo.

Awalnya kulit sintetis ini mulai dibuat pada abad ke-20 yang mana sekitar tahun 1940-an silam. Kemudian seiring dengan berkembangnya waktu, kulit sintetis menjadi semakin terkenal dan puncaknya adalah pada akhir abad ke-20.

Produksi kulit sintetis awalnya hanya digunakan untuk membuat tas saja. Akan tetapi semakin berkembang untuk membuat banyak hal. Bahkan berkembang sampai kearah perkakas rumah tangga, seperti sofa. Tak hanya sofa saja, kulit sintetis juga banyak digunakan sebagai desain interior rumah.


Peredaran Kain Taiga di Indonesia

Peredaran Kain Taiga di Indonesia

Di Indonesia ada banyak sekali jenis dari kain Taiga yang beredar. Biasanya di pasar mulai di jual dari harga minimal Rp 35.000-an per meter. Semakin murah harga yang ditawarkan biasanya memiliki kelemahan pada tingkat ketebalan kain.

Berlaku juga hal sebaliknya yang mana semakin mahal harga, maka kulit sintetis tersebut memiliki tingkat ketebalan yang tebal. Kulit yang tebal sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk membuat tas ransel maupun tas tote bag.

Tas tote diharapkan untuk dapat menampung beban peralatan kantor. Maka dari itu, dalam pembuatannya memerlukan kulit sintetis yang tebal. Jadi kulit Taiga dengan harga seperti ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat clutch atau dompet. Kulit Taiga yang tidak tebal, kurang cocok digunakan untuk membuat tas tote yang notabene berukuran lebih besar dibandingkan dengan tas lainnya.


Negara Pemasok Kain Taiga

Negara Pemasok Kain Taiga

Bagi Anda yang berkeinginan untuk menjadi pengusaha di bidang tas atau barang-barang yang terbuat dari kulilt, maka perlu mengetahui berbagai macam negara yang menjadi pemasok dari kain Taiga ini. Negara-negara penghasil kulit sintetis dapat dilihat sebagai berikut.

1. China

Negara yang mendapatkan julukan tirai bambu ini memang sudah tidak diragukan lagi dalam hal berdagang. Hampir segala macam produk yang berbau plastik berasal dari negara China. Jadi sudah dapt dipastikan bahwa akan ada banyak sekali perusahaan penghasil kulit sintetis di China.

Bahkan perusahaan-perusahaan tersebut juga mengeluarkan dalam berbagai macam versi tekstur, ketebalan, dan juga warna. Beberapa daftar perusahaan penghasil kulit sintetis yang berada di China yaitu Anli Corporation dan Guangzhou He Xing Leather Co., Ltd.

Kedua perusahaan asal China tersebut sama-sama memproduksi berbagai macam kualitas dari kain Taiga dengan harga yang juga bervariasi setiap meternya. Harga tersebut dimulai dari US $3 per meternya dan mereka juga menyediakan berbagai macam warna sesuai dengan keperluan konsumennya.

Kain kulit sintetis yang mereka tawarkan memiliki berbagai macam karakteristik, seperti tahan terhadap gesekan, tidak mudah terserang jamur, lembut, anti air, dan juga elastis. Kebanyakan kain Taiga buatan negara ini berasal dari polyurethane.

Dalam fitur penggunaannya, kain Taiga yang mereka hasilkan juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat jok mobil. Yang lebih mengagumkan lagi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat kulit dari bola sepak dan juga dapat digunakan sebagai bahan dasar dari sofa dan juga furniture rumah yang lainnya.

2. Italia

Italia merupakan salah satu negara yang terletak di Benua Eropa yang sangat terkenal mengenai hasil kulit sintetisnya. Perusahaan tersebut bernama Taiga Trading International yang mana memiliki logo cap kaki harimau.

Perusahaan yang satu ini memang memiliki banyak sekali produk yang mereka tawarkan mulai dari setengah jadi, dan juga produk yang sudah jadi. Barang setengah jadi yaitu termoplastik (bahan baku polimer), kulit sintetis, bahan sintetis lainnya, kulit hewan asli, material teknis, dan juga berbagai macam benang.

Sedangkan untuk barang jadi yaitu berbagai macam peralatan bengkel, peralatan aksesoris, dan juga mesin. Hanya saja mengenai kain Taiga mereka tentu saja kualitas yang ditawarkan sudah pasti bagus dan juga tidak kalah dibandingkan dengan kain Taiga buatan China.


Cara Merawat Kain Taiga

Cara Merawat Kain Taiga

Kain kulit sintetis ini memang sudah banyak sekali digunakan di industri tas tanah air. Bahkan penggunaannya semakin merambah ke berbagai bidang lainnya, seperti sepatu, jaket, jok mobil, dan juga berbagai furnitur rumah.

Yang jelas semua barang yang dilapisi dengan material yang satu ini akan langsung tampak elegan dan mahal. Memang walaupun sintetis, kulit sintetis ini memang tetap dirasakan mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, perlu juga untuk mengetahui cara perawatan kain Taiga yang sesuai. Jika tidak dirawat dengan cara yang benar, hal tersebut akan mempercepat proses perusakan dari kain tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu untuk diperhatikan dalam merawat kulit Taiga.

Faktor-faktor tersebut adalah cuaca, terutama pada negara yang mendapat paparan intensitas cahaya matahari lebih banyak dan juga usia pakai dari kain itu sendiri. Jadi dengan kata lain dengan menerima paparan matahari secara terus-menerus akan menyebakan kain ini mengalami fotodegradasi.

Pada sinar matahari tersebut terdapat sinar UV B yang mana berefek pada adanya perubahan struktur yang permanen pada tas. Perubahan tersebut dapat terjadi pada tingkatan molekuler. Kemudian, jika terpapar secara terus-menerus, maka kelembapan dari kulit sintetis tersebut akan berkurang secara perlahan-lahan.

Jika terus berlangsung, kelembapan pada kulit sintetis dapat menghilang sama sekali. Pada saat itu terjadi, maka kulit sintetis akan menjadi mudah pecah atau retak. Kemudian, jika dibiarkan saja, maka retakan akan menjadi semakin besar dan pada akhirnya akan mengelupas dan juga rusak secara permanen.

Pada tahapan itu, kain akan mengalami perpindahan dari pelunak. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh terlarutnya phthalates yang biasa diproduksi oleh pelarut hidrokarbon ataupun zat lainnya yang terdiri dari lemak dan tidak dapat tertolong lagi.

Sedangkan dalam kasus yang lainnya adalah adanya percikan bahan kimia pada kain. Jadi proses penyimpanan dan juga pengiriman dari kain ini harus sangat diperhatikan untuk dapat memberikan hasil yang sempurna.

Sedangkan pada kasus umur bawaan dari kain Taiga, jadi umur sangat berkaitan dengan kualitas dari kain itu sendiri pada saat proses pembuatannya. Hal tersebut akan sangat bergantung apakah kain Taiga yang dibeli memiliki kualitas super, semi-original, atau original.

Untuk versi dari kain Taiga yang premium sudah dapat dipastikan bahwa akan memiliki ketahanan yang lebih dibandingkan dengan kualitas semi-original dan juga super. Bahkan kualitas premium biasanya memiliki kualitas diatas dari kain Taiga original.

Tentu saja untuk mendapatkan kain Taiga dengan kualitas premium memang membutuhkan pengorbanan dana yang tidak sedikit. Maka dari kain Taiga dari kualitas ini biasa digunakan oleh brand papan atas seperti Louis Vuitton.

Kemudian pada umumnya bahan yang memiliki ketahanan terhadap abrasi biasanya terbuat dari bahan polyurethane atau biasa disingkat PU. Bahan ini memang tergolong bahan yang unggul dan tidka mudah lecet dibandingkan dengan bahan dari polivinil klorida.


Perbedaan Mendasar Mengenai Kulit Asli dan Kulit Sintetis

Perbedaan Mendasar Mengenai Kulit Asli dan Kulit Sintetis

Membeli tas dan juga barang-barang lainnya yang dilapisi dan terdiri dari bahan dasar kulit sangat membutuhkan ketelitian atau kecermatan. Anda diharuskan untuk dapat membedakan mana yang merupakan kain kulit hewan asli atau kain sintetis.

Kelebihan daari kulit hewan asli adalah aroma yang tidak dapat ditiru oleh kain Taiga atau kulit sintetis lainnya. Bahkan setiap hewan yang satu dengan hewan lainnya memiliki bau yang berbeda. Jadi bagi orang yang sudah ahli dalam bidang ini akan mampu membedakan berbagia macam bau kulit asli dari hewan yang berbeda-beda.

Maka dari itu, dengan teknologi secanggih apapun pada saat ini belum dapat memanipulasi bau alami ini. Selain dari bau yang khas, kulit asli memiliki sttruktur yang kuat dan juga tekstur yang lembut semakin lama digunakan.

Walaupun demikian, kulit asli memiliki kelemahan yang biasanya tidak ada pada kain kulit sintetis yaitu warna mudah pudar bila terpapar sinar matahari secara terus—menerus. Kelemahan lainnya adalah kulit hewan asli memiliki pori-pori yang besar, sehingga akan mudah menyerap noda yang terpercik.

Maka dari itu, pada saat menggunakan kulit asli harus ekstra hati-hati. Kelemahan yang ada pada kulit asli sangat berbanding terbalik dengan kain Taiga (kulit sintetis). Hanya saja kulit sintetis kurang dapat bertahan lama dibandingkan dengan kulit asli.

Biasanya umur dari kain Taiga ini adalah sekitar sepertiga dari kulit asli. Jadi dalam penggunaannya perlu untuk mengolesi dengan body lotion untuk menjaga kelembapan dari kain Taiga. Dengan pengolesan ini sebelum mengalami pecah akan dapat secara dini menghindarkan dari perusakan kain akibat pecah-pecah.


Perawatan Kain Taiga

Perawatan Kain Taiga

Bagi kain Taiga dengan kualitas semi-original, maka harus dibersihkan dari debu dengan menggunakan kain kering. Usapkanlah secara perlahan-lahan, agar kulit tetap baik permukaannya.

Sedangkan untuk segala macam kualitas, disarankan untuk menggunakan kain basah yang ditambahkan dengan sabun bayi bila ada boda yang sedikit membandel. Kemudian usapkan dengan menggunakan kain kering. Jangan pernah mencoba untuk membersihkan noda membandel dengan menggunakan cairan pemutih ataupun detergen.

Kain Taiga tidak boleh mendapatkan noda seperti tinta. Noda ini akan cepat mneyerap ke dalam pori-pori kain ini. Membersihkan dengan berbagai macam cara hanya akan dapat mengurangi saja dan tidak bisa membersihkan secara mutlak.

Posting Komentar