KAIN VELVET : Kelebihan, Kekurangan, Karakteristik, Jenis

"Bahan Kain Velvet lengkap dengan pengertian, kelebihan, kekurangan, karakteristik, jenis jenis kain velvet, motif, warna, penggunaan [LENGKAP]"

8 min read

Kain Velvet

Kain Velvet – Indonesia memang hanya memiliki dua macam iklim yaitu musim penghujan dan kemarau. Itu memang iklim yang dimiliki setiap negara yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa. Negara seperti ini tidak akan pernah mengalami empat musim, seperti yang terjadi di Eropa dan Amerika.

Walaupun demikian, hal itu tidak mempengaruhi perkembangan fashion dan desain yang ada di tanah air Indonesia. Negara yang juga kaya akan sumber daya alamnya ini, tidak pernah kehilangan ide-ide brilian dalam hal kreativitas. Begitu juga dengan tren kain Velvet. Anda penasaran kain seperti apa, maka dapat disimak sebagai berikut.

Daftar Isi


Pengertian Kain Velvet

Pengertian Kain Velvet

Pasti Anda berpikir bahwa kain ini memiliki nama yang keren. Kenyataannya memang kain termasuk ke dalam kain dengan penampilan yang mewah. Kain ini memiliki tekstur berumbai berupa benang yang menjuntai dan terdistribusi secara merata di segala arah.

Juntaian dari benang yang merata ini mampu membuat sensasi yang sangat lembut bila disentuh oleh tangan. Berkat kelembutan dari tekstur yang diberikan, kain ini mempunyai nama lain yaitu kain beludru. Kain tenun ini dapat dibuat dari bahan serat alami atau serat sintetis.


Bahan Pembuatan Kain Velvet

Bahan Pembuatan Kain Velvet

Jika Anda adalah orang yang berpikiran kritis dan sering kepo, pasti Anda penasaran terhadap bahan yang biasa digunakan untuk membuat kain ini dan juga proses pembuatannya. Yang jelas, kain ini ditenun dengan alat yang khusus, karena biasanya alat tenun memiliki pola tenun yang berbeda-beda.

Alat tenun yang dapat digunakan untuk menenun kain Velvet dapat menjalin dua buah bahan sekaligus dengan ketebalan yang berbeda. Kemudian, kedua bahan dengan ketebalan yang berbeda tersebut dipotong dan dibentuk agar memiliki efek tumpukan seperti yang Anda lihat pada kain Velvet.

Saat memasang kedua kain tersebut, maka kedua kain akan dililitkan secara memuntir pada gulungan take-up yang terpisah. Tentu saja bagi orang yang tidak pernah melihat secara langsung mengenai proses pembuatan alat tenun kain Velvet, akan sedikit kesusahan untuk membanyangkannya.

Secara singkat cerita, membuat kain ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Meskipun saat ini sudah merupakan era dari industrialisasi, hal tersebut tetap sulit dicapai dengan menggunakan mesin tenun yang ada saat ini.

Maka dari itu, kain ini termasuk ke dalam kain mewah yang lumayan mahal harganya. Sedangkan mengenai bahan yang biasa digunakan untuk membuat beludru adalah sutra, rayon, atau campuran antara keduanya. Jika bahan yang sepenuhnya dibuat dari bahan sutra, sudah pasti harganya akan sangat mahal.

Berangkat dari alasan itu, maka banyak sekali pihak perindustrian kain Velvet yang memutuskan untuk melakukan percampuran antara bahan sutra dengan bahan rayon. Sedangkan baru-baru ini sudah ada metode pembuatan kain ini dari bahan alami kapas, linen, mohair, dan juga wol.

Hanya saja dengan iklim Indonesia yang tropis, pembuatan kain Velvet untuk pasar Indonesia jarang yang menggunakan bahan wol. Alasannya mudah saja, karena wol adalah bahan yang dapat menyimpan panas tubuh dengan sangat baik. Jadi bisa Anda bayangkan sendiri betapa gerahnya menggunakan kain Velvet berbahan dasar wol.


Berbagai Negara Penghasil Kain Velvet

Berbagai Negara Penghasil Kain Velvet

Segmen perindustrian kain memang sangat menggiurkan bagi sebagian kaum kapitalis. Hal itu disebabkan pakaian adalah kebutuhan primer sama hal dengan makan dan juga tempat tinggal. Selain itu, tidak mungkin ada orang yang hanya menggunakan satu pakaian saja seumur hidupnya.

Hal itu disebabkan oleh, setiap benda yang dibuat manusia selalu memiliki life time atau lama waktu pakai. Setelah melebih dari masa tersebut, maka baju akan cepat robek, rusak, dan tidak lagi dapat berfungsi sebagai pakaian semestinya.

Walaupun demikian, tidak setiap negara memiliki pabrik kain yang mengkhususkan diri dalam produksi kain Velvet. Salah satu negara yang paling terkenal dalam produksi kain Velvet adalah negara Kuba. Selain dari negara tersebut, ada beberapa negara lainnya yang juga memproduksi kain Velvet dan dapat disimak sebagai berikut.

1. Kuba

Kuba memang sudah menjadi negara yang terkenal akan kain Velvet-nya. Bahkan kain yang diproduksi terbuat dari bahan yang sangat khas yaitu raffia. Tak banyak industri yang menggunakan serat sintetis ini untuk menghasilkan kain Velvet.

Ada banyak sekali warna yang diproduksi, sehingga konsumen dari berbagai negara bisa mendapatkan kain ini sesuai dengan keinginan. Kain yang diproduksi oleh Kuba juga tidak mahal atau terjangkau, karena bahan dasar yang digunakan tidak semahal sutra dan hanya merupakan serat sintetis.

Selain dari raffia, beberapa bahan lainnya yang kini banyak dikembangkan di Kuba adalah polyester, viskosa, nilon, dan juga asetat. Ada juga dari beberapa bahan sintetis tersebut yang ditambahkan dengan sutra untuk mendapatkan hasil kain yang lebih lembut dan juga reflektif.

Walaupun sebagian besar kain ini diproduksi dengan bahan rafia, tetap saja ada bahan yang menggunakan sutra murni. Jangan kaget bila harga kain yang diproduksi dari sutra ini dapat mencapai Rp 1.984.973,00 untuk setiap meter. Harga yang sangat membuat mata terbelalak bukan.

2. China

Negara China memang terkenal sangat ulet dalam hal perdagangan, termasuk juga dalam lini garmen. Demi memenuhi kebutuhan garmen tersebut, ada banyak sekali industri yang didirikan dalam segmen kain. Hampir segala macam kain saat ini juga diproduksi oleh negara yang satu ini.

Sebagian besar kain yang diproduksi oleh negara ini memang terbuat dari poliester. Oleh sebab itu, ada banyak supplier asal China yang dapat mengespor kain Velvet mereka kepada banyak masyarakat di seluruh dunia. Harga yang ditawarkan juga relatif lebih murah saat dibandingkan dengan hasil produksi dari negara lainnya.

Salah satu dari nama perusahaan yang terkenal dalam bidang produksi kain Velvet adalah Haining Xinyi Import&Export Co., Ltd. Kain Velvet yang diproduksi juga memiliki berbagai macam kualitas sesuai dengan kebutuhan pembeli.

Pada dasarnya, kain velvet yang diimpor dari negara ini dijual kembali juga dengan harga yang masih terjangkau. Harga per meter setelah sampai di Indonesia berada di kisaran Rp 24.000 per meter. Tentu saja semakin bagus kualitas yang ditawarkan, harga juga akan semakin meningkat.

3. Italia

Segmen yang ditargetkan oleh para pebisnis kain Velvet dari Italia adalah konsumen mulai dari kelas menengah ke atas. Yang jelas ada banyak sekali jenis kain ini yang dimodifikasi, sehingga memiliki aksen-aksen yang terlihat sangat mewah.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah negara ini juga memproduksi kain Velvet yang juga diberikan bordiran-bordiran bunga dan biasanya digunakan di bagian atap dari vila-vila orang kaya. Jangan ditanyakan lagi mengenai harga per meter yang mereka tawarkan.

Biasanya harga dimulai dari $5 per meter untuk kain Velvet dengan versi yang polosnya. Sedangkan kain yang memilliki bordiran atau aksen harga dimulai dari $85 per meter. Jika Anda berharap untuk dapat menemukan kain ini dengan versi asli sutra, maka itu adalah hal yang mudah.


Kegunaan Kain Velvet

Kegunaan Kain Velvet

Kain yang satu ini memang banyak digunakan dalam industri garmen. Namun, kain ini juga berpotensi untuk digunakan untuk tujuan lainnya, seperti sofa dan juga gorden. Tak hanya itu, kain ini juga biasa dipasang pada bagian atap dari bangunan yang mewah atau vila-vila.

Tentu saja kualitas kain yang digunakan dalam industri garmen akan berbeda dengan yang digunakan untuk hal-hal yang memiliki tugas yang lebih berat, seperti sofa. Biasanya kain yang digunakan sebagai sofa akan memiliki ketebalan yang lebih bila dibandingkan dengan yang digunakan dalam industri garmen.

Kain ini biasa dijahit untuk membuat kemeja wanita, maupun berbagai gaun untuk pesta. Yang jelas mau dibuat untuk pakaian seperti apapun, kain ini akan membuat pakaian tersebut tampak lebih mewah dan berkilau.

Bahkan ada banyak industri aksesoris yang menggunakan kain Velvet juga. Dalam bidang aksesori, kain dapat dijadikan kalung, bando, maupun jepit rambut. Yang jelas setelah jadi, keseluruhan barang aksesoris tersebutbakan ditawarkan ke konsumen dengan harga yang tidak murah.

Hal yang lebih menakjubkan lagi yaitu saat ini juga terdapat tas mini dan juga tote bag yang dibuat dari kain yang satu ini. Ada juga clutch yang dibuat dari bahan yang satu ini dan terlihat sangat glamor bila dipakai pada saat pesta. Sudah pasti harganya juga mahal.


Sejarah Kain Velvet

Sejarah Kain Velvet

Kain Velvet sudah mulai dibuat pada tahun 1440-1500. Kain ini dari zaman dahulu sudah melambangkan kekayaan dan juga bangsawan bagi siapapun yang memilikinya. Hal itu disebabkan oleh, bahan sutra yang mahal dan juga proses produksi yang tidak mudah.

Pada awalnya, kain ini diperkenalkan ke Baghdad selama masa pemerintahan dari Harun-al Rashid melalui pedagang yang bernama Kashmiri dan juga ke Andalusia melalui Ziryab. Perdagangan tersebut terus berlanjut hingga ke era Mamluk.

Di masa itu, Kairo merupakan produsen terbesar dari kain Velvet. Sebagian besar dari hasil produksi ini diekspor ke daerah Venesia dan terus menyebar ke berbagai penjuru di Eropa. Saat masa pemerintahan raja di Mali, ia juga mengenakan Velvet sebagai bahan dari pakaiannya.

Kemudian pada masa pemerintahan Mehmed II, seluruh asisten juru masak selalu menggunakan baju berwarna biru , celana, dan juga topi yang terbuat dari Velvet Bursa. Jadi itu adalah sejarah dari kain Velvet yang memang sudah terkesan mewah sejak zaman dahulu.


Berbagai Jenis Kain Velvet

Berbagai Jenis Kain Velvet

Kain Velvet juga memiliki banyak sekali jenis. Istilah yang digunakan untuk menyebut berbagai jenis kain ini juga berbeda-beda. Bagi Anda yang bercita-cita untuk memiliki industri tersendiri, maka mengetahui berbagai macam jenis kain ini adalah suatu keharusan.

Anda tidak perlu sulit-sulit browising lagi kesana-kemari, karena semuanya akan dijelaskan dengan lebih mendetail sebagai berikut.

1. Cisele

Setiap jenis dari Velvet selalu memiliki metode pembuatan yang sedikit berbeda antara satu sama lainnya. Kain ini menggunakan teknik yang dinamakan cut dan uncut loops. Dengan teknik ini, maka akan dapat membuat tumpukan dengan pola yang khas.

2. Velvet Sifon

Beludru yang satu ini memiliki tampilan yang transparan mirip dengan kain sifon. Kain ini juga bersifat sangat ringan. Kain ini juga biasanya ditambahkan dengan berbagai macam aksen, seperti bunga.

3. Embossed

Kain Velvet yang satu ini memiliki tekstur yang dimodifikasi dengan teknik khusus bernama emboss. Untuk membuatnya memiliki tekstur dengan motif tertentu, maka digunakanlah besi panas yang biasa digunakan sebagai cetakan untuk membuat unsur timbul di permukaannya.

Proses pembuatannya adalah cetakan besi tersebut dipanaskan. Setelah itu ditempelkan pada kain Velvet yang masih polos untuk membuat aksen tertentu. Tingkat kerumitan yang tinggi inilah yang membuat harga sangat membumbung tinggi dari kantong masyarakat Indonesia.


Kain Velvet yang Banyak Beredar di Indonesia

Kain Velvet yang Banyak Beredar di Indonesia

Kain Velvet yang banyak beredar di Indonesia adalah jenis yang polos. Bahan yang ada juga kebanyakan dibuat dari bahan sintetis alias bukan sutra. Maka dari itu, ada Anda akan sangat mudah menemukan di toko kain atau di toko online yang menjual kain ini dengan harga yang sangat terjangkau untuk setiap meternya.

Bahkan Ada beberapa kain yang juga ditawarkan dengan harga Rp 20.000,00 bila Anda lihat secara online. Selain dari Velvet polos, ada juga Velvet Satin. Kain tersebut banyak digunakan dalam bidang garmen terutama kerudung. Warna yang tersedia juga ada banyak sekali, seperti tosca, mint, rose, dan milo.

Itu adalah warna-warna yang paling laku dan biasa dibeli oleh konsumen. Karakteristik dari kain Velvet Satin ini adalah memiliki serat yang rapat dan juga tebal. Hal tersebut membuat kain ini menjadi tidak transparan, sehingga sangat cocok digunakan dalam bidang fashion muslim.

Kain yang satu ini memiliki warna yang lebih doff daripada kain satin murni. Selain itu, kesan mewah yang ditampilkan juga sama menariknya dengan kain satin. Maka dari itu, kain ini kebanyakan digunakan sebagai bahan dalam segmen garmen.


Perbedaan Antara Kain Velvet dan Kain Lainnya

Perbedaan Antara Kain Velvet dan Kain Lainnya

Kain ini memiliki tekstur permukaan yang khas dan juga berbulu. Selain itu, kain ini biasanya tampak lebih berkilau, sehingga menimbulkan kesan yang mewah dibandingkan dengan kain jenis lainnya. Kain Velvet yang sepenuhnya terbuat dari sutra akan memiliki karakteristik sangat lembut dan juga tidak kaku dibandingkan dengan bahan serat sintetis lainnya yang digunakan untuk membuat kain ini.

Kain Velvet yang terbuat dari rayon dan juga asetat memiliki struktur yang lebih kaku. Proses produksi dari kain ini juga lebih rumit, sehingga memiliki harga jual yang mahal. Perawatan kain juga tidak sama dengan kain biasanya, sehingga Anda harus selalu membaca petunjuk cara perawatan yang tepat.


Tips Merawat Kain Velvet

Tips Merawat Kain Velvet

Kain ini berbeda dari kain biasanya. Jadi Anda harus berhati-hati dalam merawat kain yang satu ini. Hal yang paling utama yakni kain ini harus dengan menggunakan dry clean atau air yang dingin. Yang jelas dalam hal pencucian setiap pakaian selalu memiliki petunjuk cara perawatan masing-masing.

Hal kedua yang diperhatikan yaitu kain ini tidak boleh disetrika. Baju bila kusut biasanya disetrik. Akan tetapi, hal itu tidak boleh terjadi pada kain Velvet. Kain yang satu ini bil terkena panas akan rusak. Jika kusut hanya perlu menggantungkan pakaian secara terbalik (bagian dalam di luar).

Setelah itu uapi dengan steamer sampai kusut menghilang. Dengan cara ini, kain tidak akan mengalami kerusakan dan Anda tidak perlu repot-repot menggerakkan tangan seperti saat Anda menyetrika baju lainnya.

Segala macam pakaian yang terbuat dari kain ini tidak boleh disimpan dengan cara dilipat. Melipat pakaian yang satu ini, juga dapat merusak permukaan pada kainnya. Jadi cukup digantung saja setelah diuapi. Dengan menerapkan beberapa langkah tersebut, maka pakaian yang terbuat dari kain ini akan dapat bertahan lama.

Posting Komentar